Recent in Fashion

Best Seller Books

Mustika Bahrum Tegaskan Komitmen Dalam Pembangunan Pesawaran

thumbnail

Pesawaran - Demokrasi yang sehat tercermin dari kualitas komunikasi antara rakyat dan wakilnya. Dalam konteks ini, kegiatan reses menjadi platform krusial bagi para legislator untuk menyerap secara langsung kebutuhan dan harapan konstituen.

Baru-baru ini, Mustika Bahrum, S.E., M.M., Anggota DPRD Provinsi Lampung, kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan Pesawaran dengan melaksanakan agenda Reses di Desa Pampangan, Kecamatan Gedong Tataan. Acara ini bukan sekadar formalitas, melainkan ruang dialog yang strategis untuk memastikan setiap aspirasi warga tersampaikan dan diperjuangkan di tingkat provinsi, demi mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.

Kegiatan reses yang diselenggarakan di Desa Pampangan tersebut turut dihadiri oleh berbagai elemen penting masyarakat, mulai dari Kepala Desa Pampangan, Bapak Iwan Marzuli, jajaran aparat desa, tokoh masyarakat setempat, hingga para undangan dari berbagai lapisan. Tingginya antusiasme warga terlihat dari banyaknya persoalan dan usulan yang diajukan, yang mencakup spektrum luas kebutuhan desa, mulai dari perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, hingga optimasi layanan dasar bagi masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Iwan Marzuli menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kehadiran Anggota DPRD Provinsi Lampung di tengah-tengah warganya. Beliau menekankan bahwa Desa Pampangan masih sangat membutuhkan dukungan signifikan dalam beberapa sektor pembangunan, terutama terkait perbaikan jalan lingkungan, pembangunan fasilitas umum yang memadai, dan penguatan program pemberdayaan masyarakat. Masalah-masalah ini menjadi prioritas utama yang diharapkan dapat segera diatasi dengan dukungan dari pemerintah provinsi.

Menanggapi hal tersebut, Mustika Bahrum menegaskan kembali bahwa kegiatan Reses adalah sebuah kewajiban moral dan konstitusional bagi setiap Anggota DPRD Provinsi Lampung untuk mendengarkan langsung suara dari masyarakat. Ia berkomitmen penuh bahwa seluruh aspirasi warga yang berhasil diserap akan menjadi prioritas utama dan bahan perjuangannya dalam setiap pembahasan program pembangunan di tingkat provinsi. Penekanan beliau pada pemerataan pembangunan menjadi landasan filosofis, dengan menyatakan, "Setiap keluhan dan usulan dari masyarakat akan kami tampung dan prioritaskan sesuai kebutuhan lapangan. Pembangunan harus dirasakan secara merata, tidak boleh ada desa yang tertinggal." Pernyataan ini sekaligus mengajak masyarakat untuk proaktif memberikan masukan dan terus mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan.

Lebih jauh, Mustika Bahrum juga menjelaskan bahwa berbagai program provinsi telah dirancang dan diarahkan untuk mendukung desa-desa yang membutuhkan percepatan pembangunan, termasuk Desa Pampangan. Ia siap mengawal proses alokasi anggaran yang relevan dan memastikan bahwa manfaat dari program-program tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran menjadi fokus utama agar setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberikan dampak positif dan signifikan bagi kemajuan desa.

Sejumlah aspirasi warga yang berhasil dicatat oleh tim reses sangat beragam dan mendalam. Di antaranya adalah kebutuhan mendesak untuk perbaikan jalan penghubung antardesa yang vital bagi mobilitas ekonomi, dukungan fasilitas pertanian untuk meningkatkan produktivitas petani lokal, peningkatan bantuan pendidikan untuk anak-anak, serta penguatan kegiatan kepemudaan guna mempersiapkan generasi penerus yang berdaya saing. Setiap usulan ini didokumentasikan secara cermat oleh tim reses sebagai dasar penyusunan laporan resmi yang akan menjadi acuan dalam pengajuan dan pengawalan program di tingkat provinsi.

Dengan terselenggaranya kegiatan Reses yang konstruktif ini, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat dan terbuka antara masyarakat Desa Pampangan dan wakil rakyat mereka. Mustika Bahrum menegaskan kembali komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga memastikan bahwa setiap aspirasi warga dari bawah tidak hanya didengar, melainkan juga diperjuangkan hingga tahap realisasi. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan Pesawaran yang inklusif dan merata, menjamin bahwa suara rakyat adalah prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil.

Subscribe Our Newsletter

avatar
"Dengan berbicara di belakang, berarti kau cukup menghargai keberadaanku untuk tidak bertingkah di depan mukaku."

Related Posts

0 Komentar

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Parallax

PASANG IKLAN ADSENSE
DISINI
YANG SUDAH DIPARSE

Iklan Tengah Artikel

Iklan Bawah Artikel