Recent in Fashion

Best Seller Books

Optimalisasi Ketahanan Pangan di Pringsewu: Kisah Sukses Bioflog Nila BUMDes Kresno Jaya

thumbnail

Bhayangkara Nusantara - Kabupaten Pringsewu secara aktif memperkuat fondasi ketahanan pangan di tengah masyarakat, menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai garda terdepan dalam inisiatif strategis ini. Dalam upaya memastikan efektivitas dan keberlanjutan program, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (PMP) bersama Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Pringsewu telah meluncurkan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) komprehensif. Kegiatan ini, yang dimulai sejak Senin, 8 Desember 2025, bertujuan untuk meninjau secara langsung perkembangan pelaksanaan program ketahanan pangan yang dikelola oleh BUMDes di berbagai pekon.

Fokus utama monev ini juga dipicu oleh kekhawatiran terkait kondisi Penyertaan Modal BUMDes yang dialokasikan untuk ketahanan pangan pasca terbitnya PMK 81 Tahun 2025. Menurut Ibu Rosyidah, perwakilan dari TAPM Kabupaten, realisasi penyaluran penyertaan modal dari pekon ke BUMDes baru mencapai 67 dari total 126 pekon, sebuah angka yang menunjukkan perlunya akselerasi dan pendampingan lebih lanjut.

Tim monev gabungan ini tidak bekerja sendiri. Mereka didampingi oleh dinas-dinas terkait, termasuk Dinas Pertanian (bidang peternakan) dan Dinas Perikanan, serta Tim Pendamping Desa. Kolaborasi lintas sektor ini memastikan bahwa pembinaan dan evaluasi dilakukan secara holistik, mencakup berbagai aspek teknis dan manajerial. Pada Jumat, 12 Desember 2025, tim ini secara khusus mengunjungi Pekon Ambarawa dan Pekon Kresnomulyo untuk melihat implementasi program di lapangan. Di Pekon Ambarawa, fokus pengawasan tertuju pada program ternak sapi, sementara di Pekon Kresnomulyo, perhatian besar diberikan pada inovasi di bidang perikanan, yaitu budidaya Bioflog Ikan Nila.

Kunjungan ke Pekon Kresnomulyo menjadi sorotan penting, terutama dengan kehadiran Bapak Anton, Camat Ambarawa, yang turut mendampingi. Bapak Anton menyatakan harapannya agar metode Bioflog ini tidak hanya berhasil di Kresnomulyo, tetapi juga dapat dikembangkan dan ditularkan kepada warga serta pekon lain melalui pola kemitraan, menjadikannya salah satu produk unggulan daerah. Selain monitoring, setiap tim dari dinas terkait juga turut memberikan diskusi dan pembinaan sesuai dengan latar belakang keilmuan masing-masing, memperkaya wawasan dan kapasitas pengelola BUMDes.

BUMDes Kresno Jaya di Pekon Kresnomulyo telah menunjukkan progres yang menjanjikan. Mereka mengelola 14 kolam bioflog berdiameter 4 meter, dengan setiap kolam mampu menampung sekitar 2.000 ekor ikan. Saat ini, 10 kolam sudah siap tebar benih, sementara 4 kolam lainnya direncanakan untuk pemilahan ikan dan pembibitan. Aris, selaku Sekretaris BUMDes sekaligus praktisi bioflog, menjelaskan bahwa mereka menggunakan Bibit Kekar, jenis bibit nila yang berbeda dari bibit lokal di Pringsewu, dengan ciri khas warna yang lebih gelap. Menurut Aris, keunggulan Bibit Kekar terletak pada potensi masa panen yang lebih cepat, yakni 4 bulan dalam kondisi air tertentu (dingin), dibandingkan bibit lokal yang membutuhkan waktu 5 bulan. Meskipun ini adalah penggunaan pertama Bibit Kekar, estimasi panen awal masih ditetapkan 5 bulan untuk kehati-hatian guna memastikan hasil terbaik.

Potensi ekonomi dari proyek ini sangat menjanjikan. Dengan estimasi panen dari 10 kolam, serta tingkat kematian ikan 10% dan asumsi 4 ekor ikan per kilogram, BUMDes Kresno Jaya diperkirakan mampu menghasilkan omset mencapai ± 5 ton ikan nila, atau setara dengan Rp 100 juta. Sementara itu, estimasi modal untuk bibit dan operasional berkisar ± Rp 65 juta. Dengan demikian, proyeksi keuntungan bersih dalam satu siklus panen bisa mencapai Rp 35 juta, dengan asumsi harga jual terendah sebesar Rp 20.000 per kilogram. Angka ini menunjukkan potensi besar Bioflog Nila dalam meningkatkan ekonomi lokal dan ketahanan pangan berkelanjutan bagi masyarakat Pringsewu.

Melalui kegiatan monev dan pembinaan yang berkelanjutan, Kabupaten Pringsewu terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi desa. Kisah sukses seperti Bioflog Ikan Nila di Kresnomulyo menjadi bukti nyata bahwa dengan inovasi, pendampingan, dan sinergi berbagai pihak, BUMDes mampu menjadi pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pringsewu.

Subscribe Our Newsletter

avatar
"Dengan berbicara di belakang, berarti kau cukup menghargai keberadaanku untuk tidak bertingkah di depan mukaku."

Related Posts

0 Komentar

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Parallax

PASANG IKLAN ADSENSE
DISINI
YANG SUDAH DIPARSE

Iklan Tengah Artikel

Iklan Bawah Artikel